Pemberdayaan Mama-Mama Melalui Produk Abon Ikan Lilinta (ABOLI) Berbasis Industri Rumahan Di Kampung Lilinta, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat

  • Ahmad Havid Jakiyudin IAIN Fattahul Muluk Papua
  • Muhamad Yusuf IAIN Fattahul Muluk Papua
  • Suparto Iribaram IAIN Fattahul Muluk Papua
  • M. Syukri Nawir IAIN Fattahul Muluk Papua
  • Rachmad Surya Muhandy IAIN Fattahul Muluk Papua
Keywords: Abon, Ikan, Industri, Produk, Rumahan

Abstract

Kampung Lilinta merupakan kampung yang terletak di kawasan Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kampung ini identik dengan penghasil ikan berkualitas di Raja Ampat. Namun banyaknya ikan hasil tangkapan nelayan tidak dapat diolah secara maksimal oleh masyarakat setempat, hal ini berdampak pada hasil nilai jual ikan yang rendah. Potensi ikan yang besar ini dapat diolah menjadi sebuah produk hasil oleh-oleh yang selama ini belum ada di kampung Lilinta. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk melakukan pengolahan ikan menjadi abon ikan khas Lilinta yaitu ABOLI (Abon Ikan Lilinta) yang dapat dikelola secara langsung oleh mama-mama di kampung Lilinta untuk menjadi sebuah industry rumahan. Metode pengabdian menggunakan metode PDCA (plan, do, check, action), yang meliputi perencanaan produk, sampai dengan bentuk pendampingan yang dilakukan. Hasil dari bentuk pengabdian yang dilakukan adalah analisa produk, bentuk kemasan produk, pemasaran produk, pendampingan berupa pelatihan pembuatan produk dan strategi dalam berwirausaha, sampai dengan peluncuran produk ABOLI (Abon Ikan Lilinta). Analisis SWOT: Kekuatan (Stregth): Produk satu-satunya di kampung Lilinta, bahan utama berasal dari kampung Lilinta yaitu ikan yang berkualitas, tidak menggunakan pengawet. Kelemahan (Weakness): Sulitnya mencari bahan baku pembuat varian rasa. Terbatasnya jaringan internet menjadi kendala pemasaran menggunakan media sosial. Peluang (Opportunities): ABOLI merupakan produk pertama khas kampung Lilinta. Merupakan daerah wisata menjadi keunggulan dalam pemasaran. Ancaman (Threats): Kedepannya muncul produk abon ikan dari daerah yang sama memunculkan pesaing. Dengan menggunakan kemasan yang menarik serta tehnik pemasaran yang telah disampaikan selama pendampingan pengabdian diharapkan memotivasi mama-mama memproduksi ABOLI menjadi industry rumahan yang lebih besar.

 

Lilinta Village is a village located in the West Misool district, Raja Ampat Regency, West Papua Province. This village is identified with quality fish producers in Raja Ampat. However, the large number of fish caught by fishermen cannot be processed optimally by the local community, this has an impact on the results of the low selling value of fish. This great potential of fish can be processed into a souvenir product, which so far has not existed in Lilinta Village. The purpose of this service is to manage fish to become a typical Candlestick fish shredder, namely ABOLI (Abon Ikan Lilinta) which can be managed directly by mamas in Lilinta Village to become a home industry. The service method used is the PDCA method (plan, do, check, action), which includes product planning, to the form of assistance carried out. The results of the form of service carried out are product analysis, product packaging forms, product marketing, assistance in the form of product manufacturing training and strategies in entrepreneurship, up to the launch of the ABOLI product. SWOT Analysis: Strength: The only product in Lilinta Village, the main ingredient comes from Lilinta Village, namely quality fish, does not use preservatives. Weakness: It’s difficult to find raw materials for flavor variants. Limited internet network is an obstacle to marketing using social media. ABOLI is the first product unique to Lilinta Village. It is a tourist area to be an advantage in marketing. Threats: In the future, shredded fish products from the same region will emerge which will create competition. By using attractive packaging and marketing techniques that have been conveyed during the community service assistance, it is hoped that it will motivate mothers to produce ABOLI to become a bigger home industry.

References

Bakhri, S., & Futiah, V. (2020). Pendampingan dan Pengembangan Manajemen Pemasaran Produk UMKM Melalui Teknologi Digital Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Loyalitas Sosial, 2(2). 59-70. DOI https://doi.org/10.32493/JLS.v2i2.p59-70

Ekantari, N., & Husni, A. (2020). Mutu Dan Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Abon Ikan Layang (Decapterus sp). JPHPI: Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 23(3), 470–478. DOI: https://doi.org/10.17844/jphpi.v23i3.32700

Elyami, R., & Hermanto. (2016). Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Layanan SAP Express Pada PT SAP. Jurnal Metris, 17(1), 81–88

Huthaimah., Yusriana., & Martunis. (2017). Pengaruh Jenis Ikan dan Metode Pembuatan Abon Ikan Terhadap Karakteristik Mutu dan Tingkat penerimaan Konsumen. JIM; Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyah, 2(3). 244-254. DOI. https://doi.org/10.17969/jimfp.v2i3.4024

Jasila, I., & Zahro, F. (2015). Pembuatan Abon Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) di Pradipta Jaya Food Probolinggo. Samakia; Jurnal Ilmu Perikanan, 6(1). 20-35. DOI: https://doi.org/10.5281/jsapi.v6i1.283

Jumiati, I. E., & Anriani, N. (2022). Pemberdayaan Paguyuban Sanggar Wuni Kreasi Pemanfaatan Sabut Kelapa "Coconut Fiber" Sebagai Produk Kebutuhan Rumah Tangga Ramah Lingkungan di Kelurahan Tegal Ratu Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon. JPPM; Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 7(1), 233-240. DOI: https://doi.org/10.30653/002.202271.83

Jusniati, Patang, & Kadirman. (2017). Pembuatan Abon Dari Jantung Pisang (Musa Paradisiaca) Dengan Penambahan Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis). Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 3(1), 58–66. DOI: https://doi.org/10.26858/jptp.v3i1.5198

Malau, H. (2016). Manajemen Pemasaran Teori dan Aplikasi Pemasaran Era Tradisional Sampai Era Modernisasi Global. Bandung; Alfa Beta

Nur’aini, H., Ishar, & Darius. (2019). Inovasi Pengolahan Abon Lokan (Pilsbryoconcha exilis) Dengan Perlakuan Substitusi Tebu Telur (Saccharum edule). AGRITEPA, 6(2), 37-54. DOI: https://doi.org/10.37676/agritepa.v6i2.880

Nurhaida, D., Busnetty, I., Octaviani, D., Amalia, F. N, & Prasetya, A. (2023). Pemberdayaan Potensi Desa Nelayan Sidamukti di Kabupaten Pandeglang melalui Pembuatan Kafe Kontainer. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 8(1), 10-18. DOI: https://doi.org/10.30653/jppm.v8i1.307

Rangkuti, F. (2016). Analisis SWOT: Tehnik Membedah Kasus Bisnis (PT. Gramed). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Siagian, A. O., Martiwi, R., & Indra, N. (2020). Kemajuan Pemasaran Produk Dalam Memanfaatkan Media Sosial. di Era Digital. Jurnal Pemasaran Kompetitif, 3(3), 44-51. DOI: http://dx.doi.org/10.32493/jpkpk.v3i3.4497

Suryana. (2017). Analisis Implementasi Deming's Cycle Dalam Upaya Mengatasi Masalah Distribusi Semen di PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Plant 12 Tarjun Kabupaten Kota Baru Kalimantan Selatan. JIEB; Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, 3(2), 181-197. DOI: https://doi.org/10.35972/jieb.v3i2.96

Tirtayasa, Y. (2020). Analisis SWOT Pada PT. Oceanias Timber Products. JMPIS: Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 1(1), 97–100. https://doi.org/10.38035/jmpis.v1i1.246

Widiastomo, H. E. H., & Achsa, A. (2021). Strategi Pemasaran Terhadap Tingkat Penjualan. KINERJA; Jurnal Ekonomi dan Manajement, 18(1), 15-23. DOI: https://doi.org/10.30872/jkin.v18i1.7523

Published
2023-05-09
How to Cite
Jakiyudin, A. H., Yusuf, M., Iribaram, S., Nawir, M. S., & Muhandy, R. S. (2023). Pemberdayaan Mama-Mama Melalui Produk Abon Ikan Lilinta (ABOLI) Berbasis Industri Rumahan Di Kampung Lilinta, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 8(2), 275-284. https://doi.org/10.30653/jppm.v8i2.258