Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Kelurahan Teluk Dalam Pengisian KMS dengan Brainstorming dan Simulasi Sebagai Upaya Perbaikan Status Gizi Balita
Abstract
Pada masa pandemi Covid-19, pelaksanaan Posyandu di Kelurahan Teluk menjadi tidak menentu. Berdasarkan data tahun 2021, Kelurahan Teluk memiliki tingkat kedatangan ibu ke Posyandu yang paling rendah, yaitu 78,1%. Hasil observasi pelaksanaan di beberapa Posyandu wilayah Teluk menunjukkan adanya ketidaklengkapan KMS terutama pada kolom N/T sehingga tidak ada penyampaian informasi hasil penimbangan balita kepada ibu balita. Hal ini dapat mempengaruhi status gizi balita. Kader perlu untuk kembali pemahaman dan kemampuannya dalam pemantauan dan pendokumentasian pertumbuhan balita. Metode yang digunakan berupa pelatihan dengan brainstorming dan simulasi pengisian KMS. Peningkatan pengetahuan diukur dengan perubahan skor pre dan post-test sedangkan kemampuan kader diobservasi secara proses dan dokumen. Uji Wilcoxon diperoleh hasil tidak adanya perbedaan skor pre dan post-test secara statistik (p>0,05). Meskipun demikian, terdapat peningkatan rata-rata skor sebelum dan sesudah pelatihan dengan nilai positif sebesar 3,4%. Observasi proses dan dokumen menunjukkan kader Posyandu di Wilayah Kelurahan Teluk mampu untuk mengisi Kartu Menuju sehat (KMS) sesuai prinsip pengisian KMS yang benar.
During the Covid-19 pandemic, the implementation of the Posyandu in Teluk village became uncertain. Teluk village has the lowest maternal arrival rate to Posyandu, at 78,1 % according to data gathered in 2021. Implementation observations in many Posyandu in the Teluk village revealed that there were incomplete KMS (Kartu Menuju Sehat) or Card Towards Health, especially in the Naik/Tidak column (N/T), so that the progress of toddler's weight was not disclosed to their mothers. Toddler's nutritional status may be impacted by this. Cadres must regain their knowledge and ability to monitor and document toddler growth. The method was training with brainstorming and simulation of filling out the KMS. Change in pre and post-tests used to measure knowledge improvement while the abilty of cadres was evaluated in terms of processes and documents. The Wilcoxon test result (p>0,05) revealed no statistically significant difference between the pre and post-test scores. However, there was an increase in the average score before and after the training with a positive value of 3.4%. Observations of processes and documents showed that Posyandu cadres in the Teluk Kelurahan can fill out the Card Towards Health according to the proper KMS filling principle.
References
Ariyanti, C., Dharmawan, Y., & Mawarni, A. (2016). Hubungan Faktor Perilaku Dengan Kelengkapan Pengisian Data Kms Dalam Buku Kia Oleh Kader Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga Tahun 2016. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 4(4), 177–185.
Bhadoria, A. S., Kapil, U., Bansal, R., Pandey, R. M., Pant, B., & Mohan, A. (2017). Health-care utilization and expenditure patterns in the rural areas of Punjab, India. Journal of Family Medicine and Primary Care, 6(2), 169–170. https://doi.org/10.4103/jfmpc.jfmpc
Eka, Y. C., Kristiawati, K., & Rachmawati, P. D. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Kader Kia Dalam Deteksi Dini Perkembangan Balita Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Babat Lamongan. Indonesian Journal of Community Health Nursing, 2(2), 57–66. Retrieved from https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN/article/view/11919/6854
Herliana, & Pujiati. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Posyandu (pp. 1285–1293). pp. 1285–1293. Cirebon: Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat.
Jumiyati, J. (2018). Pengaruh Pelatihan Metode Simulasi Terhadap Perilaku Kader Dalam Upaya Pemberian Asi Eksklusif. Jurnal Media Kesehatan, 7(1), 06–12. https://doi.org/10.33088/jmk.v7i1.216
Kemenkes RI. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 155/Menkes/Per/I/2010 tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita (p. 21). p. 21.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Buku Panduan Kader Posyandu Menuju Keluarga Sadar Gizi. Jakarta: Direktorat Bina Gizi Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2013). Buku Panduan Kader Posyandu. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kumar, S., Bothra, V., & Mairembam, D. S. (2019). A dedicated public health cadre : Urgent and critical to improve health in India Evidence for the Need of A Public Health Cadre Progress on Public Health Cadre in India so Far Role of Public Health Professional Bodies. Indian Journal of Community Medicine, (4), 253–255.
Nurbaya, Saeni, R. H., & Irawan, Z. (2022). Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Kader Posyandu Melalui Kegiatan Edukasi dan Simulasi. Jurnal Masyarakat Mandiri, 6(1), 678–686. https://doi.org/https://doi.org/10.31764/jmm.v6i1.6579
Prang, R. Pangemanan, J. M. & Tilaar, C. (2013). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tareran Kecamatan Tareran Kab Minahasa Selatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado, 1, 1–5.
Sari, M. P., Kaluku, K., & Lestaluhu, S. A. (2021). Metode brainstorming dan media audiovisual dalam upaya mengedukasi kader untuk secara mandiri mengenali dan mengelola stunting di Desa Larike Kabupaten Maluku Tengah. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(5), 1331–1340. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v5i4.3965
Sathyanarayan, T. N., & Babu, G. R. (2017). Creating a public health cadre in India: The development of a framework for interprofessional and inter-sector collaboration. Journal of Interprofessional Care, 25(4), 308–310. https://doi.org/10.3109/13561820.2011.571354
Sutantri, Alhawali, Z., Chaidar, M., & Tendean, A. F. (2022). Peningkatan Pengetahuan Tentang PMT Pada Kader Posyandu Kalurahan Sendangsari Sebagai Upaya Penanggulangan Stunting Melalui Self Help Group. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 7(3), 794–801. https://doi.org/10.30653/002.202273.134
Tristanti, I., & Risnawati, I. (2017). Motivasi Kader Dan Kelengkapan Pengisian Kartu Menuju Sehat Balita Di Kabupaten Kudus. Indonesia Jurnal Kebidanan, 1(1), 1. https://doi.org/10.26751/ijb.v1i1.221
Wahyutomo, A. H. (2010). Hubungan Karakteristik dan Peran Kader Posyandu dengan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Puskesmas Kalitidu-Bojonegoro (Universitas Sebelas Maret). Retrieved from https://core.ac.uk/download/pdf/12349623.pdf
Wilis, R., & Hendra Al Rahmad, A. (2018). Penggunaan Modul Pendamping Kms Terhadap Ketepatan Kader Menginterpretasi Hasil Penimbangan. Jurnal Vokasi Kesehatan, 4(1), 12. https://doi.org/10.30602/jvk.v4i1.129