Optimalisasi Pemuda Dalam Pengembangan Sistem Longyam Minapadi Berbasis SDGs di Desa Bongopini
Abstract
Potensi unggulan desa Bongopini adalah pertanian yang selama ini menjadi primadona dan menjadi tumpuan ekonomi masyarakat serta dikenal sebagai salah satu desa lumbung padi, potensi baru yang perlu dikembangkan adalah peternakan ayam dan budidaya ikan nila. Permasalahan yang dialami desa Bongopini adalah 1) Minimnya minat pemuda untuk berperan dalam pertanian, 2) Kurangnya pengetahuan masyarakat dan pemuda untuk mengatasi masalah pertanian, 3) Menurunnya produksi padi. Tujuan dari program PPK “Sanggar Tani Muda” adalah 1) Terbentuknya bengkel tani bagi pemuda untuk mengaktualisasikan kreativitas dan inovasi sebagai pembelajaran non formal untuk mewujudkan pembangunan desa berkelanjutan (SDGs), 2) Melatih petani muda dalam memanfaatkan sumber daya lokal yang murah seperti pembuatan pakan. 3) Adanya inisiasi penguatan kompetensi iptek bagi petani muda. Metode pengabdiannya adalah pemberdayaan pemuda dalam mengembangkan pertanian melalui pendirian Sanggar Tani sebagai wadah komunikasi dan layanan iptek bagi petani muda agar eksis dalam bercocok tanam. Sistem minapadi ini layak untuk dikembangkan karena efisien dan menguntungkan. Hasil kegiatan yang dilakukan oleh tim PPK ORMAWA HMTI adalah 1) Terbentuknya kelompok tani muda (100%), 2) Terlaksananya program Longyam Minapadi (100%), 3) Pelatihan keterampilan bengkel tani muda (100%), 4) Pedoman pendidikan formal nonformal (85%).
The superior potential of Bongopini village is agriculture which has been the prima donna and is the economic foundation of the community and is known as one of the rice barn villages, new potentials that need to be developed are chicken farming and tilapia cultivation. The problems experienced by the village of Bongopini are 1) The lack of interest from youth to play a role in agriculture, 2) Lack of knowledge of the community and youth to overcome agricultural problems, 3) Decreased rice production. The objectives of the KDP program "Sanggar Tani Muda" are 1) Establishment of a farmer's workshop for youth to actualize creativity and innovation as non-formal learning to realize sustainable village development (SDGs), 2) Train young farmers in utilizing cheap local resources such as making feed. 3) There is an initiation of strengthening science and technology competencies for young farmers. The method of service is empowering youth in developing agriculture through the establishment of a Farmer's Studio as a forum for communication and science and technology services for young farmers to exist in farming. The results of the activities carried out by the PPK ORMAWA HMTI team are 1) Formation of a young farmer workshop group (100%), 2) Implementation of the Longyam Minapadi program (100%), 3) skills training for youth farmer workshops (100%), 4) non-formal education guidelines formal (85%).
References
Ahmadian, I., Yustiati, A., & Andriani, Y. (2021). Produktivitas Budidaya Sistem Mina Padi Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Di Indonesia: a Review. Jurnal Akuatek, 2(1), 1–6.
Balitbangtan. (2016). Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super. Kementrian Pertanian. Jawa Barat: Agro Inovasi
Bizikova, L., Jungcurt, S., McDougal, K., & Tyler, S. (2020). How can agricultural interventions enhance contribution to food security and SDG 2.1? Global Food Security, 26(July), 100450. https://doi.org/10.1016/j.gfs.2020.100450
Dharomesz, V. Y. (2022). Pemanfaatan Mina Padi di Kawasan Pertanian Desa Jatisarono. Jurnal Atma Inovasia, 2(2). https://doi.org/10.24002/jai.v2i2.5380
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan. (2022). Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PKK ORMAWA). Jakarta: Kampus Merdeka Indonesia Jaya.
Frei M, & Becker K. (2005). Integrated rice-fish culture: coupled production saves resources. Natural Resources Forum.29:135-143
Hadi, P & Pudji, Umi, A. (2014). Pemeliharaan Ikan Bersama Padi Di Sawah (Mina Padi), Sebuah Potensi Keuntungan Ganda Untuk Petani Di Provinsi Bengkulu. Litbang Pertanian Bengkulu
Handojo, FL. (1989). Mina Padi. Jakarta: CV Simplex
Herdiansah, S.D., Hardiyanto, T., & Yuniawan Isyanto, A. (2018). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Produktivitas Usahatani Mina Padi Di Kota Tasikmalaya . MIMBAR AGRIBISNIS: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 4(1), 25–39.
Ivanic, M., & Martin, W. (2018). Sectoral Productivity Growth and Poverty Reduction: National and Global Impacts. World Development, 109, 429–439. https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2017.07.004
Lestari, S., & Bambang, A. N. (2017). Penerapan Minapadi dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. Proceeding Biology Education Conference, 14(1), 70–74.
Nurhayati, A., Lili, W., Herawati, T., & Riyantini, I. (2016). Derivatif Analysis of Economic and Social Aspect of Added Value Minapadi (Paddy-fish Integrative Farming) a Case Study in the Village of Sagaracipta Ciparay Sub District, Bandung West Java Province, Indonesia. Aquatic Procedia, 7, 12–18. https://doi.org/10.1016/j.aqpro.2016.07.002
Saccone, D., & Vallino, E. (2022). Food security in the age of sustainable development: Exploring the synergies between the SDGs. World Development, 152, 2019–2022. https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2022.105815
Sumiarsih, E., Kausar, K., Adriman, A., Eddiwan, E., & Hasibuan, I. F. (2019). Penerapan minapadi untuk mendukung ketahanan pangan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Koto Benai Kabupaten Kuantan Singingi. Unri Conference Series: Community Engagement, 1, 304–309. https://doi.org/10.31258/unricsce.1.304-309
UN. (2019). Global sustainable development report 2019: The future is now – Science for achieving sustainable development. United Nations.