Pelestarian Warisan Budaya Melalui Pembangunan Rumah Sanggar Tenun Ikat Mbola So di NTT
Abstract
Pembangunan Rumah sanggar Mbola So, di Desa Hewuli, diawali dengan keinginan para pengrajin tenun dalam komunitas Mbola So yang ingin merubah lokasi pengungsian yang ditempatinya menjadi salah satu tempat wisata, terutama tenun ikat. Tenun ikat yang menjadi kekhasan dari wilayah ini merupakan tenun ikat bermotif Palue dengan warna alami. Keinginan tersebut secara perlahan ingin diwujudkan dengan memulai beberapa pembangunan rumah sanggar. Kerjasama pun dilakukan bersama dengan tim teknis dari Universitas Nusa Nipa program studi Arsitektur dan Sipil yang melibatkan dosen maupun mahasiswa. Beberapa proses dilakukan dalam perancangan ini seperti rembuk warga, pemilihan maupun pengukuran lokasi, perancangan hingga pada pembangunan rumah sanggar. Keberadaan “Rumah Sanggar Mbola So” ini diharapkan mampu meningkatkan produksi tenun ikat bemotif khas palue, meningkatkan perekonomian warga sekitar serta mampu menciptakan destinasi wisata baru bagi wilayah Kabupaten Sikka.
The construction of the Mbola So studio house, in Hewuli Village, began with the wish of the weaving craftsmen in the Mbola So community who wanted to change the location of the refuge they were living in into a tourist spot, especially weaving. The uniqueness of this region is the Palue patterned weaving with natural colors. This desire is slowly being realized by starting several construction of studio houses. Collaboration was also carried out with the technical team from Nusa Nipa University, the Architecture and Civil Study program which involved lecturers and students. Several processes were carried out in this design, such as community consultation, location selection and measurement, and design and construction of studio houses. The existence of the “Mbola So Studio House” is expected to be able to increase the production of woven motifs with typical Palue motifs, improve the economy of local residents and be able to create new tourist destinations for the Sikka Regency area.
References
Ardiyansyah, A., Kurniawansyah, H., & Yanti, D. (2022). Peran Pokdarwis Dalam Pembangunan Sektor Kebudayaan Di Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa NTB. Jurnal Kapita Selekta Administrasi Publik, 3(2), 184-191.
Da Costa, U. F. (2022). Pemberdayaan Kelompok Perempuan Pengrajin Tenun Ikat Di Kelurahan Hewuli Kecamatan Alok Barat Oleh Dinas Perdagangan Dan Koperasi, Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur. Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
Elvida, M. N. (2015). Pembuatan Kain Tenun Ikat Maumere Di Desa Wololora Kecamatan Lela Kabupaten Sikka Propinsi Nusa Tenggara Timur. HOLISTIK, Journal of Social and Culture.
Fernandez, D., Susanti, E. N., & Nuwa, G. G. (2018). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Tenun Ikat Sikka Sebagai Basis Potensi Ekonomi Kreatif Perempuan Sikka. Paper presented at the Prosiding Kolokium Doktor Dan Seminar Hasil Penelitian Hibah.
Humaira, A. (2021). Perancangan Buku Motif Tenun Ikat Sikka: Jurusan Teknik Grafika
Liliweri, A. (2003). Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya: Lkis pelangi aksara.
Muttaqin, M. (2010). Pola Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar.
Nurcahyani, L. (2018). Strategi Pengembangan Produk Kain Tenun Ikat Sintang. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 3(1), 56-72.
Pulungan, E. (2019). Pengembangan Tenun Ikat Komunitas Kaine’e Provinsi Nusa Tenggara Timur Melalui Model Quadruple Helix. Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial, 7(2), 199-208.
Saputra, H. (2019). Seni dan budaya tenun ikat Nusantara. Res. Gate, 1, 1-15.
Semuel, H., Mangoting, Y., & Hatane, S. E. (2022). Makna Kualitas dan Kinerja Tenun Tradisional Indonesia Kolaborasi Budaya Nasional dan Budaya Organisasi: PT Rajagrafindo Persada.
Situngkir, H. (2018). Kode-kode nusantara: Expose.
Sugeha, R., & Nurmandi, A. (2021). Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pelaku Kepariwisataan di Kabupaten Bantul. Jurnal Education and Development, 9(1), 584-584.
Utami, N. A. (2018). Tenun Ikat Amarasi Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Jurnal Online Tata Busana, 7(2).
Wulandari, A. (2022). Batik Nusantara: Makna filosofis, cara pembuatan, dan industri batik: Penerbit Andi.
Yukel, H. (2022). Strategi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Solok Selatan Dalam Meningkatkan Pelayanan Wisata (Studi Kasus Objek Wisata Kawasan Saribu Rumah Gadang Di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan). Universitas Jambi.
Zainuddin, M. (2016). Konsekuensi Penutupan Lokalisasi Teleju di Pekanbaru.