Peningkatan Atribut Wisata Visual dan Pembuatan Website bagi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Padang Cianjur
Abstract
Gunung Padang merupakan tempat wisata di Cianjur yang merupakan kawasan megalitik tertua di Indonesia bahkan di dunia. Namun kondisi pengetahuan masyarakat pramuwisata terhadap obyek wisata sangat terbatas dan hanya mengacu pada pengetahuan turun-temurun. Atribut wisatawan di kawasan wisata juga sangat minim. Sejak adanya pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan menjadi sepi, sehingga pengembangan tema dan atribut wisata serta adanya webdite diharapkan dapat meningkatkan nilai kunjungan wisatawan. Dalam kegiatan PKM ini, yang menjadi mitra adalah Yayasan Hafisun Alim 74 dan Tour Guide Gunung Padang. Permasalahan yang ada saat ini adalah kurangnya pengetahuan pemandu wisata dan belum adanya atribut wisata seperti brosur, buku panduan wisata dan infografis 2 bahasa, serta website. Solusi yang diberikan antara lain pelatihan Tour Guide umum dan religi, dan pendampingan pemberian atribut wisata pada pos informasi pramuwisata pada umumnya, dan sesuai tema khusus wawasan religi di Gunung Padang, serta pembuatan website pariwisata. Pemberian atribut wisata yang disambut baik oleh para mitra, menambah semangat Pokdarwis untuk terus memperkenalkan situs ini ke dunia internasional.
Mount Padang is a tourist attraction in Cianjur which is the oldest megalithic area in Indonesia and even in the world. However, the condition of the knowledge of the tour guide communities towards tourism objects is very limited and only refers to knowledge from generation to generation. Tourist attributes in the tourist area are also very minimal. Since the Covid-19 pandemic, tourist visits have become quiet, so the development of tourism themes and attributes and the existence of a webdite are expected to increase the value of tourist visits. In this PKM activity, the partners are the 74 Hafisun Alim Foundation and the Gunung Padang Tour Guide. The current problems are the lack of knowledge of tour guides and there are no tourist attributes such as brochures, travel guide books and 2 language infographics, as well as websites. The solutions provided include general and religious Tour Guide training, and assistance in providing tourist attributes at tourist guide information posts in general, and according to a special theme of religious insight in Gunung Padang, as well as creating a tourism website. The provision of tourism attributes that are welcomed by partners, increases the enthusiasm of Pokdarwis to continue to introduce this site to the world.
References
Devy, Angga, H., & Soemanto, R. B. (2017). Pengembangan Obyek Dan Daya Tarik Wisata Alam Sebagai Daerah Tujuan Wisata Di Kabupaten Karanganyar. Jurnal Sosiologi DILEMA, 32(1), 34–44.
Eks/evn. (2018). Situs Gunung Padang, Misteri Pengubah Sejarah Dunia. cnnindonesia. Diambil (https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20181207192748-199-351979/situs-gunung-padang-misteri-pengubah-sejarah-dunia).
Hafiid, H., & Sugiarto, Y. (2020). Analisis Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Kerja Untuk Menghadapi Persaingan Tenaga Kerja Asing. Public Administration Journal (PAJ), 4(1), 43–53.
Karokaro, Andika, M., & Daryanto, H. K. S. (2007). Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Agrowisata Little Farmers Cisarua Kabupaten Bandung Utara. Institut Pertanian Bogor.
Lestari, S. (2009). Pengembangan Desa Wisata Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat: Studi di Desa Wisata Kembang Arum, Sleman. Skripsi.UIN Sunan Kalijaga
Putra, T., Pasaribu, P., & Wulansari, N. (2020). Pemasaran Wisata Berbasis Website di Nagari Wisata Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat 2(1),18–27. doi: 10.24036/abdi.v2i1.34.
Saeni, E. (2012). Pengunjung Gunung Padang Turun hingga 90 Persen. travel.tempo. Diambil (https://travel.tempo.co/read/444591/pengunjung-gunung-padang-turun-hingga-90-persen).
Samsudin, S. (2006). Manajemen sumber daya manusia. Bandung: Pustaka Setia.
Sari, N. R. P. (2012). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Obyek Wisata Oleh Kelompok Sadar Wisata Dewabejo Di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Utama, Rai, I. G. B., & Junaedi, I. W. R. (2018). Program Kemitraan Masyarakat Desa Wisata Blimbingsari, Melaya, Jembrana, Bali. Jurnal Paradharma, 2(2), 67–74.
Wijaya, Adi, D., Saeroji, A., Prasetyo, J. S., & Agfianto, T. (2020). Strategi Pemasaran Berbasis Website di Kampung Wisata Baluwarti Surakarta. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(10),1043–47.
							
							



