Formulasi Dan Stabilitas Sediaan Serum Dari Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Sebagai Antioksidan
Abstract
Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan salah satu sumber antioksidan karena adanya kandungan kurkumin yang dapat diformulasikan dalam sediaan serum. Serum merupakan sediaan dengan zat aktif konsentrasi tinggi dan viskositas rendah, yang menghantarkan film tipis dari bahan aktif pada permukaan kulit. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui formulasi dan stabilitas sediaan serum dari ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) sebagai antioksidan. Penelitian yang dilakukan berjenis penelitian eksperimen yang dilakukan secara in vitro menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Serum dibuat dengan zat aktif ekstrak rimpang kunyit pada konsentrasi 10%, 20% dan 30% yang kemudian dievaluasi sediaan dan diuji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang kunyit (C. domestica) dapat diformulasi menjadi sediaan serum yang evaluasi fisik memenuhi persyaratan yaitu memiliki organoleptik yang baik, homogen, pH dalam rentang kulit wajah, daya sebar yang baik (6-7 cm), daya lekat yang baik (> 1detik) dan tidak menimbulkan iritasi. Aktivitas antioksidan ekstrak rimpang kunyit yaitu nilai IC50 sebesar 248 ppm kategori antioksidan sedang. Nilai IC50 serum gel ekstrak etanol rimpang kunyit dengan konsentrasi 10% sebesar 282 ppm (kategori sedang), konsentrasi 20% (F2) sebesar 275 ppm (kategori sedang) dan konsentrasi 30% (F3) sebesar 268 ppm (kategori sedang).
Turmeric (Curcuma domestica Val.) Is a source of antioxidants due to the presence of curcumin which can be formulated in serum preparations. Serum is a preparation with a high concentration and low viscosity of the active ingredient, which delivers a thin film of the active ingredient on the skin surface. The aim of the study was to determine the formulation and stability of the serum from the extract of turmeric (Curcuma domestica Val.) As an antioxidant. The type of research was experimental research which was carried out in vitro using the DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) method. Serum is made with the active substance of turmeric rhizome extract at concentrations of 10%, 20% and 30% which are then evaluated and tested for antioxidant activity using the DPPH method. The results showed that the extract of turmeric rhizome (Curcuma domestica Val.) Can be formulated into serum preparations that meet the physical evaluation requirements, namely having good organoleptic, homogeneous, pH within the range of facial skin, good dispersion (6-7 cm), good adhesion (> 1sec) and does not cause irritation. The antioxidant activity of turmeric rhizome extract is the IC50 value of 248 ppm in the moderate antioxidant category. The IC50 value of turmeric rhizome ethanol extract serum gel with a concentration of 10% was 282 ppm (moderate category), a concentration of 20% (F2) was 275 ppm (moderate category) and a concentration of 30% (F3) was 268 ppm (moderate category).